~ WELCOME to MY BLOG ~

Friday, April 24, 2009

Merayakan "17 Agustus-an" di Belakang Padang

Belakang Padang adalah salah satu kecamatan di Kota Batam dan terpisah dari pulau batam itu sendiri tepatnya di sebelah barat Pulau batam dan dikelilingi oleh puluhan pulau-pulau kecil menjadikannya sebuah tempat yang pas buat berlibur melepas lelah setelah dipusingkan dengan urusan kantor. Walaupun merupakan pulau kecil, namun penduduk yang mendiami pulau ini sangat majemuk. Disana kita dapat menjumpai beberapa perkampungan yaitu kampung jawa, kampung bugis, kampung padang, dll

Pertama kali mendengar nama pulau itu adalah dari tetangga, yang juga ternyata setiap tahunnya pergi ke Belakang Padang untuk merayakan 17 Agustus-an. Pertama kali mendenganr itu, saya menjadi heran kenapa merayakan 17 Agustus-an di Belakang Padang??? katanya merayakan 17 Agustus-an di Belakang Padang sudah merupakan tradisi di daerah Batam, karena banyak kegiatan menarik yang diselenggarakan hanya pada 17 Agustus-an itu. ehhmmnn.. saya menjadi tertarik juga untuk merayakan 17 Agustus-an disana.

Akhirnya 17 Agustus 2008 kemarin, saya ikut dengan tetangga pergi ke Belakang Padang untuk 17-an disana. kebetulan tinggal di Sekupang, jadi perjalanannya tidak terlalu jauh. dari rumah menuju ke pelabuhan sekupang. ternyata memang benar, sampai di pelabuhan telah antri ratusan orang untuk pergi ke belakang padang. perjalanan ke belakang padang menggunakan perahu kecil menggunaka mesin yang disebut "Pancung". karena kecil, jadi Pancung hanya dapat mengangkut penumpang 8-10 orang.

Sampai di Belakang Padang, memang langsung tersuguhkan nuansa 17 Agustus yang begitu meriah. Masyarakat disana begitu antusias menyambut hari yang merupakan hari kemerdekaan Indonesia, sangat berbeda dengan antusias kebanyakan masyarakat kota menyambut hari kemerdekaan.

Setelah melihat langsung, kenapa ramai ternyata pada 17 Agustus-an tersebut banyak diselenggarakan perlombaan tradisional khas melayu seperti panjat pinang, tangkap bebek di laut, pacu sampan, lomba gasing, lomba dayung becak, dll yang tidak hanya diikuti oleh warga negara Indonesia, bahkan warga negara Singapura dan Malaysia pun ada yang mengikuti perlombaan ini. Sungguh merupakan sebuah tradisi unik yang harus tetap dijaga tidak luntur di zaman yang semakin modern ini. Terimakasih Pak Johan, atas pengalaman baru dan unik di Belakang Padang. 17 Agustus-an besok kita berangkat lagi ya...

0 komentar:

Post a Comment