~ WELCOME to MY BLOG ~

Thursday, September 25, 2008

"LEBARAN" momen Perang Kualitas Operator

Lebaran sebentar lagi, tradisi mudik dan SMS/telp untuk silaturahmi sudah membudaya di masyarakat Indonesia. dari tahun ke tahun selalu ada pertumbuhan orang yg mudik. demikian juga halnya dengan trafik operator telekomunikasi akan meningkat drastis. sumber pendapatan sekaligus umpatan. momen lebaran ini, harusnya juga menjadi parameter masyarakat dalam memilih operator yaitu momen dimana terjadi perang kualitas antar operator.

Semua operator tengah bersiap menyiapkan jaringannya agar mengurangi terjadinya dropped call nd memenuhi SLG SMS. dan semua operator menyatakan jaringannya siap untuk memenuhi trafik tinggi saat lebaran.

seperti dilansir http://www.detikinet.com/, Pemerintah, regulator, dan operator telekomunikasi akan jalan bareng pagi ini untuk menguji kekuatan sinyal telepon di sejumlah jalur mudik. Bagaimana sebenarnya metode pengujian yang dipakai?

Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel Gatot S Dewa Broto menjelaskan, beberapa parameter yang akan dicek dalam peninjauan tersebut meliputi ketersediaan jaringan, endpoint service, ketersediaan layanan (baik on net maupun off net) dan kinerja layanan pesan singkat (SMS).

"Dalam pengukuran ini akan dapat diketahui prosentase kemungkinan terjadinya dropped call dan blocked call," kata Gatot dalam rilis yang dikutip detikINET, Rabu (24/9/2008).

Adapun metode pengecekan yang dilakukan adalah menggunakan sistem test call dan drive test. Jika dalam test call, maka pengujian ini dilakukan dengan posisi tidak bergerak dalam wilayah yang dapat diakses publik yang berada di dalam wilayah cakupannya. Dalam test call ini juga termasuk dengan uji coba pengiriman SMS.

Sedangkan dalam sistem drive test, maka pengujian dilakukan ketika berkendaraan di jalan utama dan daerah perdagangan serta pemukiman padat penduduk. Di samping itu juga akan dilakukan serangkaian panggilan pengujian baik yang off net maupun on net.

Yang paling penting dalam sistem ini adalah, antena perangkat bergerak yang memanggil dan yang menerima harus ditempatkan pada ketinggian yang sama dan di dalam kendaraan yang sama.

Gatot mengakui sebagian publik mungkin akan sedikit menyangsikan efektivitas pengecekan lapangan ini, dengan dasar pada 24 September 2008 belum akan terjadi lonjakan trafik telekomunikasi dan arus mudik juga belum meningkat tajam.

Akan tetapi, ia berdalih, Ditjen Postel dan BRTI dapat menggunakan indikator pengukurannya di tanggal tersebut untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kemampuan seluruh operator dalam mengusahakan komitmennya kepada masyarakat umum pada saat berlangsungnya peningkatan trafik.

"Dengan kata lain, peninjauan lapangan tersebut akan tetap sangat penting dan hasil evaluasinya akan segera dijadikan pertimbangan dalam menilai kesiapan seluruh penyelenggara telekomunikasi menghadapi Lebaran ini," Gatot menandaskan.

Kita Lihat, setelah lebaran operator manakah yang paling banyak mendapat pendapatan dan umpatan dari masyarakat karena kualitas jaringan telekomunikasinya yang jelek????

Selengkapnya...

Tuesday, September 9, 2008

Trafick Tinggi, Drop Call Melejit...

Perang tarif memang sangat menguntungkan konsumen, karena biaya komunikasinya menjadi sangat murah. Meski di satu sisi menguntungkan pelanggan, namun perang tarif antaroperator telekomunikasi diharap jangan sampai mengganggu kualitas jaringan layanan, khususnya pada saat hari besar keagamaan.


Seperti dilansir http://www.detikinet.com/, Indonesia Telecommunication User Group (Idtug) mengingatkan hal tersebut karena tingginya keluhan pelanggan soal mutu jaringan layanan telekomunikasi yang rendah. Terlebih setelah operator semakin gencar mempromosikan tarif 'murah' mereka."Operator jangan cuma gembar-gembor saja jaringan mereka siap. Di hari biasa saja sulit untuk melakukan panggilan, komunikasi sering putus dan baru bisa nyambung sesudah lima kali dial, apalagi menjelang Hari Raya," keluh Sekjen Idtug, Muhammad Jumadi.

Sebelumnya, pemerintah juga telah mengimbau para operator untuk meningkatkan kapasitas jaringannya, khususnya sejak H-2 hingga H+2, untuk mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi saat Lebaran.Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S Dewa Broto menjelaskan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tingkat kepadatan penggunaan fasilitas telekomunikasi, baik pesan singkat (SMS) maupun panggilan suara (voice call), menjelang Lebaran biasanya sangat tinggi. Sejumlah operator telekomunikasi, misalnya, Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo (XL), memprediksikan jumlah peningkatan penggunaan layanan bisa mencapai dua kali lipatnya, baik untuk layanan SMS maupun voice call.

Mungkin pertarungan pada saat hari besar keagamaan tersebut akan terlihat sisi lain dari perang operator di Indonesia selain perang tarif yaitu perang kualitas jaringan. Ya... pada saat hari besar keagamaan tersebut, akan terjadi lonjakan trafick baik voice maupun data (SMS) yang okupansi jaringan telekomunikasi menjadi sangat tinggi dan bahkan melebihi kapasitasnya. jangankan hari besar keagamaan, wong hari biasa pun sering terjadi drop call koq...
kita nantikan saja, siapa yg akan menang dalam perang kualitas jaringan tersebut. dan apakah konsumen tetap menomorsatukan tarif??? menurut gw sich, operator2 dgn tarif super murah itu bakal kelabakan dan bnyk menerima komplain dari konsumen dan sudah saatnya konsumen bijak memilih operator dengan menomorsatukan kualitas dibanding tarif irasional. buat apa murah tapi murahan...betul???

Selengkapnya...

Thursday, September 4, 2008

Telkom gratiskan Panggilan Telepon Rumah...

PT Telkom selaku operator terbesar di negeri ini membuat gebrakan besar dari segi tarif. setelah sebelumnya meluncurkan program flexi gratis nelp 24 jam di jawa barat dan jakarta, kini Telkom mengeluarkan program terbarunya untuk Telepon Rumah dengan menggratiskan panggilan lokal maupun SLJJ ke telp rumah dan flexi.

Seperti dilansir www.detikinet.com , Sejak awal September ini hingga akhir tahun, pelanggan telepon wireline PSTN Telkom bisa nelpon gratis ke sesama pengguna telepon rumah kabel dan nirkabel Flexi sejak menit ke-7 hingga 30. Selanjutnya, biaya percakapan dipangkas 90% dari tarif normal yang hanya dikenakan pada enam menit pertama.

"Contohnya, untuk pembicaraan yang berdurasi 30 menit pelanggan cukup membayar 6 menit saja," kata Vice President Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (3/9/2008).

Sayangnya, program tarif 'Telepon Rumah Tarif Hemat' ini hanya berlaku untuk pembicaraan antar telepon rumah atau ke Flexi baik lokal maupun SLJJ mulai pukul 22.00 sampai 06.00 waktu setempat. Meski tidak terlalu istimewa, program otomatis tanpa registrasi ini bisa dibilang lumayan. Sebab, saluran komunikasi yang digunakan lebih jernih karena menggunakan jalur kabel clear channel.

Eddy Kurnia berharap program ini dapat meningkatkan trafik panggilan telepon rumah. Ke depan, lanjutnya, Telkom akan merevitalisasi telepon rumah agar masyarakat kembali menggunakan telepon rumah.

Ia menjelaskan, selain suaranya lebih jernih, tidak mudah putus dan cepat tersambung, telepon rumah sesungguhnya memiliki banyak keunggulan dibanding telepon bergerak, antara lain dapat digunakan untuk mengirim dan menerima faksimili dan koneksi internet broadband Speedy.

"Tidak lama lagi telepon rumah juga bisa digunakan untuk menyalurkan layanan televisi berbayar (pay TV) dan Video on Demand," kata Eddy.

Saat ini ada sekitar 8,7 juta telepon rumah dan lebih dari 8 juta pengguna Telkom Flexi. Artinya program tarif ini dapat digunakan oleh sekitar 16,7 juta pelanggan telepon terbatas Telkom di seluruh Indonesia.




Selengkapnya...

Monday, September 1, 2008

Paradigma Sehat ala Fitness & Binaraga

Semua orang pasti mengetahui apa itu sehat, akan tetapi banyak pula yang tidak mengetahui informasi atau pengetahuan tentang kesehatan, kita sebut saja praktek tanpa teori. Selain itu banyak pula orang yang mengerti informasi atau pengetahun tentang kesehatan dan banyak berbicara di depan umum tentang makna kesehatan, namun pengetahuanya itu tidak pernah dipraktekkan, kita sebut saja teori tanpa praktek, dan hanya sedikit orang yang mengetahui informasi/pengetahuan tentang kesehatan sekaligus mempraktekkanya. Sungguh sangat disayangkan, padahal kesehatan itu adalah anugerah dan kita bisa melakukan apa saja kalau sehat dan tidak bisa melakukan apa-apa kalau tidak sehat.

Idealnya memang antara teori dan praktek itu harus sejalan, beriringan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tentunya teori tanpa praktek tidak akan mendapatkan hasil apa-apa karena pengetahuanya itu hanya sebatas di mulut, padahal yang namanya kesehatan itu harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan praktek tanpa teori juga tidak akan mendapatkan hasil yang optimal karena ada kemungkinan pada saat kita melaksanakannya terjadi hal-hal yang kurang diinginkan seperti misalnya cedera pada saat berolahraga. Selain itu apa yang telah dipraktekkan, hasilnya tidak optimal alias banyak resources yang terbuang percuma.

Terdapat banyak pilihan orang dalam menjalankan paradigma sehat. Dalam tulisan ini, saya berusaha untuk mengupas salah satu metode gaya hidup sehat yaitu Fitness & Binaraga. Pertama kali mendengar atau membaca kata fitness dan binaraga akan sangat mudah menebak pandangan sebagian besar masyarakat kita. Jika ditanya komentar masyarakat mengenai kata fitness atau binaraga maka sebagian besar akan menjawab badan besar, berotot, dan tentunya maestro binaraga nasional Ade Rai. Memang hal itu benar adanya, namun harus diluruskan pandangan dan pola pikir masyarakat yang sedemikian.

Menurut Ade Rai dalam bukunya berjudul Gaya Hidup Sehat Fitness & Binaraga, “Sebenarnya binaraga adalah kesadaran untuk punya badan lebih bagus dan sehat. Seseorang yang mempraktekkan tiga faktor binaraga yaitu makan teratur dan bergizi, berolahraga, dan beristirahat, sebenarnya sudah melakukan binaraga. Namun, yang mesti dijalani tiap orang harus sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing. Apakah menurunkan berat badan, melangsingkan tubuh, ingin sedikit berotot atau ingin berotot banyak. Pada dasarnya binaraga adalah memaksimalkan otot dan meminimalkan lemak sesuai kondisi masing-masing."

Dalam buku tersebut Ade Rai menjelaskan tentang pengenalan dasar terhadap seni dan pengetahuan membentuk tubuh kearah yang lebih baik. ADe Rai, membagi pengalaman dan pengetahuannya dalam dunia binaraga. sekaligus, buku ini bertujuan untuk meluruskan pendapat yang kurang tepat tentang olahraga binaraga dan fitnes yang berkembang di masyarakat. Dengan mengambil Motto “Sehat itu nikmat, stay strong, stay healthy, and stay smart”

Banyak keuntungan yang bisa didapat dari menggeluti olahraga ini, karena olahraga ini dapat mengakomodasi berbagai tujuan setiap orang yang ingin menggeluti olahraga ini. ada yang bertujuan untuk menurunkan berat badan atau melangsingkan tubuh, menaikkan berat badan, meningkatkan kekuatan dan penampilan fisik yang lebih baik, meningkatkan kemampuan/performa dalam cabang olahraga lain, atau ingin menggelutinya untuk menjadi atlet.

Binaraga: Building your body, more muscle less fat, kombinasi olahraga, seni, dan ilmu pengetahuan. binaraga tidak sama dengan angkat besi. Binaraga adalah kombinasi berbagai aktivitas. Aktivitas itu antara lain: latihan beban, cardio vascular exercise atau aktivitas aerobic, pengaturan makan, serta pengaturan istirahat. Apabila seseorang telah menjalankan aktivitas itu berarti dia telah menjalankan binaraga dalam kehidupannya. olahraga, makanan, dan istirahat yang teratur adalah tiga faktor utama dalam binaraga. Binaraga diperuntukkan bagi siapa saja yang menginginkan kondisi fisik yang lebih baik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing, karena kebutuhan setiap orang tidak sama. tidak ada batasan umur untuk memulainya, yang tepat adalah USIA SEKARANG. Tidak ada kata terlambat.
SEHAT ITU GAYA HIDUP

(bersambung...)




Selengkapnya...